TAFADDHAL

JIHAD FI SABILILLAH

JIHAD FI SABILILLAH

Ahad, 31 Januari 2010

"Aku tidak menganggap ....."

Abul Faraj Ibnul Jauzi rahimahullahu ketika menerangkan ucapan Abu Thayyib Al-Mutanabbi mengatakan: “Aku tidak menganggap aib-aib manusia sebagai kekurangan, seperti kurangnya orang-orang yang mampu mencapai kesempurnaan.”


Beliau rahimahullahu berkata : ”Sesungguhnya orang yang berakal berusaha menyempurnakan dirinya sampai pada batas maksima yang dia mampu. Seandainya digambarkan kepada anak Adam dirinya dapat naik ke atas langit, sungguh aku memandang kerelaannya tinggal di bumi ini merupakan seburuk-buruknya kekurangan. Jika saja kenabian dapat diperoleh dengan usaha yang sungguh-sungguh, nescaya aku memandang orang-orang yang meninggalkan upaya dalam mendapatkannya berada pada puncak kerendahan. Perjalanan hidup yang baik, menurut para ahli hikmah, adalah keluarnya suatu jiwa menuju puncak kesempurnaan yang mungkin dalam keilmuan dan amalan.”



Beliau berkata : “Secara ringkas, tidaklah dia tinggalkan satu keutamaan pun yang mungkin untuk dia raih melainkan da berusaha mendapatkannya. Kerana sesungguhnya merasa cukup adalah keadaan orang-orang yang rendah. Maka jadilah dirimu seorang yang kedua kakinya berpijak di atas tanah, akan tetapi cita-citanya berada pada bintang Tsurayya.

Jikalau engkau mampu untuk melampaui seluruh ulama dan orang-orang yang zuhud, maka lakukanlah. Kerana sesungguhnya mereka adalah lelaki dan engkau pun juga lelaki, dan tidaklah para pemalas itu bermalas-malasan melainkan karena rendahnya keinginan dan hinanya cita-citanya.



Ketahuilah, sungguh engkau berada pada medan pertempuran, sedangkan waktu itu akan berlalu dengan cepat. Maka janganlah engkau kekal dalam kemalasan. Tidaklah sesuatu itu dapat diluput melainkan kerana kemalasan dan tidaklah seseorang dapat meraih apa yang dicapainya melainkan dengan kesungguhan dan tekadnya yang bulat.”

(Awa’iquth Thalab hal. 51-52 )

Tiada ulasan: