TAFADDHAL

JIHAD FI SABILILLAH

JIHAD FI SABILILLAH

Khamis, 6 November 2008

Dunia Meraikan Dan Berharap Pada OBAMA

JOE BIDDEN & BARACK OBAMA

Usai sudah pilihanraya Amerika. Terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden AS yang baru di kalangan kulit hitam, menjadi bualan sini sana. ana tertarik membaca satu akhbar seberang yang melaporkan tentang Presiden Amerika ini.. bacalah sebagai pengetahuan anda.. Moga Presiden AS yang baru ini menjadi presiden yang dikagumi rakyatnya juga dunia.. siapa tahu??

Kamis, 6 November 2008 | 03:00 WIB

Tokyo, Rabu - Di lapangan kota dan ruang keluarga, ruang dansa dan desa-desa, warga dunia bersorak menyambut gembira terpilihnya Barack Hussein Obama sebagai presiden Amerika Serikat. Pesta disertai harapan bahwa presiden berkulit hitam pertama dalam sejarah AS itu akan membawa negara AS yang lebih imbang, yang kurang konfrontasional.

Warga dunia merubung di depan televisi atau mendengarkan suara radio yang dipasang keras- keras untuk mengetahui berita paling akhir soal pemilu AS. Di Sydney, warga Australia memenuhi ruang dansa hotel. Di Rio de Janeiro, warga Brasil berpesta di pantai.

Di Kota Obama, Jepang, warga menari dan bersorak gembira atas kemenangan orang yang bernama seperti kota mereka diumumkan. Di Kenya, yang merupakan tempat kelahiran ayah Obama, pemerintah setempat menyatakan hari libur nasional atas kemenangan Obama.

”Sungguh suatu inspirasi. Ia benar-benar presiden global AS pertama yang pernah dimiliki dunia,” kata Pracha Kanjananont, warga Thailand berusia 29 tahun di Starbuck’s di Bangkok. ”Ia mempunyai masa kanak-kanak di Asia, asal-usul Afrika, dan bernama tengah Timur Tengah. Dia benar-benar seorang presiden global,” katanya tentang Obama yang pernah melewatkan masa kanak-kanaknya di Indonesia, berayah orang Kenya dan bernama tengah Hussein itu.

Warga Kenya bernyanyi dan menari gembira menyambut terpilihnya pria yang mereka anggap salah satu dari mereka itu. ”Kita ke Gedung Putih! Kita ke Gedung Putih!”, para kerabat Obama di Desa Kogelo bernyanyi sekeras mungkin sambil menari-nari mengitari rumah dan pekarangan keluarga.

Besarnya dan emosinya reaksi dunia menggambarkan sifat internasional dari jabatan presiden AS. Banyak orang melihat Washington DC sebagai tempat isu- isu global perang dan damai, kemakmuran dan krisis diputuskan.

Harapan juga tinggi di kalangan mereka yang mengkritik kebijakan Presiden George W Bush bahwa sebuah kemenangan Obama akan menandai pendekatan AS yang kooperatif dan lebih inklusif. Banyak yang menyebut Perang Irak sebagai kekeliruan.

Walau harapan warga dunia meningkat, banyak pemantau AS menunjukkan bahwa Obama akan menghadapi masalah-masalah besar begitu dilantik. Perang di Irak dan Afganistan, kesulitan menghadapi masalah di Timur Tengah dan Korea Utara, serta krisis ekonomi dunia menjadi masalah besar bagi Obama.

Pemimpin dunia

Para pemimpin dunia menyebut kemenangan Obama sebagai awal sebuah era baru. ”Dengan memilih Anda, rakyat Amerika telah memilih perubahan, keterbukaan, dan optimisme,” kata Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dalam suratnya kepada Obama.

”Pada saat ketika kita harus menghadapi tantangan-tantangan besar bersama, terpilihnya Anda meningkatkan harapan besar di Perancis, di Eropa, dan di dunia,” kata Sarkozy.

PM Inggris Gordon Brown memuji politik Obama yang memberi semangat, ”nilai-nilainya yang progresif dan visinya untuk masa depan”.

Presiden China Hu Jintao mengatakan dalam sebuah pesan tertulis, ”Saya menanti-nantikan... membawa hubungan bilateral kerja sama konstruktif kita ke tingkat yang baru.”

PM Jepang Taro Aso dan pemimpin-pemimpin dunia lainnya menyatakan akan bekerja sama dengan pemimpin AS yang baru tersebut untuk memperkuat hubungan. Menteri Luar Negeri Irak Hoshiyar Zebari dengan nada skeptis menyambut Obama, ia menilai presiden AS itu harus melihat fakta di lapangan.

Sedangkan pemimpin kulit hitam pertama Afrika Selatan, Nelson Mandela, mengatakan dalam suratnya kepada Obama, kemenangan Obama memperlihatkan bahwa tiap orang harus berani bermimpi untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. (AP/AFP/Reuters/DI)


Ikuti sendiri di :: http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/11/06/00210291/dunia.berpesta.dan.berharap.kepada.obama

Sabtu, 1 November 2008

Mengatasi Kekecewaan Di Jalan Da`wah

Beberapa kisah yang di bawakan ini bukanlah fiktif, namun ianya benar-benar terjadi di dalam perjalanan da`wah kita yang berliku lagi sukar, sebagai sebuah sunnatullah untuk memisahkan orang-orang munafiq dari barisan orang-orang yang beriman, sebagai peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta`ala untuk membezakan antara loyang dan juga emas.

Janganlah berpecah belah, kita semua adalah bersaudara.
Janganlah merasa lebih, sesama kita.

Mengapa kau patahkan pedangmu sehingga musuh mampu menembusi bentengmu.

Seorang ustaz ana pernah berkisah tentang dua orang akhowat yang sangat berkualiti di jalan da`wah. Mereka ada dalam satu kumpulan da`wah. Namun sayangnya, hal itu menimbulkan persaingan da`wah yang tidak sihat di antara mereka. Futur melanda, situasi. ‘Panas’ dan akhirnya seorang dari mereka melepaskan auratnya dan yang lainnya, berpaling dari jalan da`wah. Kekecewaan sangat mendalam, hingga berguguranlah mereka dari jalan yang mulia ini.

'Ana tak ingin ikut lagi, habis adik-adik itu tak ikut apa yang ana sampaikan?' ucap seorang kader senior yang mendapat amanah sebagai mas`ul sebuah pengurusan da`wah. Ia memutuskan untuk tidak mahu terlibat lagi dalam pergerakan da`wah. Ia mengaku kesal, kecewa dan sedih dengan sikap adik-adik kampus yang ‘teruk’ iaitu tidak taat pada perintahnya dan sering protes. Kini dia berjalan sendiri di tengah dunia, keluar dari lingkungan da`wah. Dia merasa ‘menang’ dengan tindakannya itu kerana dia beranggapan bahawa dengan demikian, lembaga da`wah telah kehilangan satu kadernya.

Di sebuah pengajian harian, dua orang ikhwan dalam keadaan perang dingin. Bila yang seorang datang, yang lain pasti tidak datang hingga muncul motto, ‘Tidak boleh ada dua singa dalam satu kandang’

Sebab-Sebab Kekecewaan

Tidak ada asap kalau tidak ada api. Kekecewaan dapat muncul kerana ada keinginan yang tidak dipenuhi. Kecewa yang kita bicarakan adalah kecewa di jalan da`wah. Kekecewaan ini terjadi di sebabkan oleh pelbagai faktor, dan penyebab kekecewaan yang seringkali terjadi adalah:

Pertama, kekecewaan aktivis kerana jengah melihat jurang yang dalam antara idealisme dan realitisme, antara ilmu dan amal. Sebagai contoh, seorang aktivis membaca Seerah Nabawiyah yang di dalamnya dikisahkan bagaimana indahnya ukhwah Seorang Nabi bersama para sahabat, firman Allah Subhanahu Wa Ta`ala bahawa, ‘Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.’ Tetapi realitinya, ukhwah itu tidak baginda dapatkan di lapangan, justeru sebaliknya.

Kedua, kekecewaan akitivis yang lebih mengikut hawa nafsu dan tipu daya syaitan, kerana tidak tercapainya kehendak peribadi. Contoh ambisi peribadi itu adalah, ingin menjadi pemimpin, ingin kata-katanya selalu didengar, ingin pendapatnya diterima, tidak mahu menerima nasihat dari yang dia anggap ‘lebih rendah’ dan merasa diri paling berjasa dengan motto, ‘Kalau bukan kerana ana, maka terkandaslah jalan da`wah ini’

Ketiga, kekecewaan aktivis kerana tidak puas dengan kebijakan-kebijakan qiyadah (pemimpin), keputusan syura, keadaan da`wah yang selalu dibebankan padanya dan pengurusan da`wah.

Feed Back Positif dan Negatif

Tidak ada manusia yang tak pernah kecewa kerana sesungguhnya kecewa itu salah satu sifat manusiawi. Hanya, feed back dari kekecewaan itu berbeza pada diri setiap orang. Ada orang yang mampu mengatasi dan mengubah kekecewaan itu dengan energi positif yang konstruktif, namun ada juga yang tidak mampu mengatasinya kerana lebih didominasikan energi negatif yang desdruktif.

Kekecewaan tidak lagi syar`i apabila didasari hawa nafsu, dan bukan atas dasar kebenaran (al haq). Tidak lagi rasional apabila kemudian berubah menjadi kedengkian dan kebencian yang menghancurkan diri sendiri dan memporak-porandakan teman-teman di sekelilingnya, menjadi duri dalam daging. Maka motto yang sebaiknya ada dalam diri kita ialah, ‘Jangan terlalu banyak mengharap, jadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain.`

9 Kekuatan Positif

Ada sembilan kekuatan positif yang dapat menjadi bahan bakar di dalam jiwa untuk mengatasi kekecewaan yang melanda, iaitu:

1. Tentera utamamu adalah keikhlasan

`Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan?’ (QS. An Nisaa: 125)

Meminjam istilah dari sebuah artikel yang pernah ana baca, Tentera utamamu adalah Keikhlasan. Istilah ini sangat tepat kerana memang keikhlasan adalah yang utama bagi kita untuk menghadapi segala rintangan di jalan da`wah. Keikhlasan membuat kita tidak kenal lelah dan tak kenal henti dalam menyampaikan Al Haq kerana tujuan kita hanya satu, Allah Subhanahu Wa Ta`ala. Jika tujuan kita menyimpang kepada yang sifatnya duniawi, maka saat tujuan itu tidak tercapai, kita akan mudah kecewa dan berpatah. Bila berda`wah lantaran mengharapkan apa-apa yang ada pada manusia, berupa penghormatan, penghargaan, pengakuan kehebatan diri, populariti, pangkat, pengikut dan pujian, maka hakikatnya kita telah berubah menjadi hamba manusia, bukan lagi hamba Allah Subhanahu Wa Ta`ala.

Kisah yang sangat menarik ketika Khalid Al-Walid selaku panglima perang yang utama sangat berjasa pada kaum muslimin, tiba-tiba diturunkan pangkatnya menjadi tentera biasa, oleh Khalifah Umar Al-Khattab. Namun Umar melakukan itu kerana melihat banyaknya kaum muslimin yang mengagung-agungkan kepahlawanan dan kehebatan Khalid, sehingga Umar khuatir hal itu akan menjadikan Khalid menjadi ujub (bangga diri), yang akan menyebabkan hilangnya pahala amal-amal Khalid di hadapan Allah Subhanahu Wa Taala. Subhanallah… Khalid tidak marah ataupun kecewa kerana pangkatnya di turunkan, akan tetapi beliau tetap turut berperang di bawah pimpinan yang baru. Ketika di tanya tentang hal itu, Khalid menjawab dengan tenang, ‘Aku berperang kerana Allah Subhanahu Wa Ta`ala, bukan kerana Seorang Umar.’

2. Hendaklah tahan beramal Jama`i


Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai’ (QS. Ali Imran: 103)


Beramal jama`i itu jalannya tidak selalu datar atau lurus, ada kalanya mendaki, kerana dalam beramal jama`i, kita akan menemui berbagai macam sifat manusia, berbagai pemikiran, fitnah dari luar mahupun dari dalam. Namun bagaimanapun buruknya keadaan jamaah, tetaplah dalam amal jama`i itu lebih baik dan lebih utama daripada sendirian. Ali bin Abi Thalib berkata, ‘Keruhnya amal jama`i, lebih aku sukai daripada jernih tetapi sendirian.’

Kekuatan utama kita adalah kesatuan kaum muslimin. Sesungguhnya kekalahan kita saat ini bukanlah kerana kehebatan bersatunya kaum kuffar, tetapi kerana tidak bersatunya kaum muslimin.

Orang-orang yang memisahkan diri dan lari dari barisan da`wah, sesungguhnya tidak akan membuat barisan da`wah itu menjadi lemah atau kehilangan kader, tetapi barisan itu akan semakin solid dan kukuh kerana menyingkirkan orang yang tidak ikhlas di dalamnya, tinggallah orang-orang yang teruji memiliki jiwa-jiwa kesatuan. Inilah sebuah sunnatullah yang senantiasa berlaku untuk membezakan antara loyang dan juga emas. Jadi, kita harus teguh beramal jamaa`i !

3. Bermanfaat bagi orang lain


Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam bersabda, ‘Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.' (HR. Qudsi dari Jabir).

Apabila kita melihat ukhwah dalam barisan da`wah ternyata belum seindah seperti seerah yang kita baca, atau ternyata hijab di kesatuan da`wah amat lemah, maka adalah sangat wajar kita kecewa. Tetapi kekecewaan itu janganlah dipelihara hingga membiak, jangan menjadikan kita bersungut, menuntut sesuatu, berkeluh kesah, apatah lagi sampai memisahkan diri dari saf. ‘Mari kita ubah sudut pandang dan kita tekankan bahawa segala kekurangan yang ada pada barisan da`wah kita adalah menjadi kewajipan kita untuk memperbaikinya. Jangan banyak mengharapkan, jadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain. Insya`allah’

4. Penuhi hak sesama muslim


- Saling menasihati. (QS. Al Asr: 1-3)


Kekurangan dalam diri qiyadah, jundi, persatuan, pengurusan, hendaklah disampaikan dalam bentuk nasihat. Untuk yang sifatnya peribadi - sebagai adab nasihat- adalah disampaikan tidak dalam forum, tetapi disampaikan secara peribadi juga, berdua saja, dalam tujuan saling berpesan untuk nasihat menasihati dalam menatapi kesabaran. Kerana apabila kita memberi nasihat dihadapan orang banyak, maka itu sama seperti membuka aibnya dan menjatuhkan maruahnya, apalagi apabila sampai melakukan sidang seperti menghakimi seorang pendakwa. Sangatlah tipis perbezaan antara orang yang ingin menasihati kerana landasan kasih sayang, dengan orang yang menasihati kerana sekaligus ingin membuka aib saudaranya, sehingga membuat diri yang dinasihati seakan lebih rendah, dari yang menasihati.

- Lemah lembut. Allah Subhanahu Wa Ta`ala berfirman tentang salah satu ciri jundullah (tentara Allah), iaitu ‘.yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu`min’ (QS. Al Maidah: 54)

- Jangan dengki. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, ‘Takutlah kamu semua akan sifat dengki kerana sesungguhnya dengki itu memakan segala kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.’ (Riwayat Abu Daud dari Abi Hurairah)

- Jangan su`udzhan. Allah Subhanahu Wa Ta`ala berfirman, ‘Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, kerana sesungguhnya sebahagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain’ (QS. Al Hujuurat: 12)

- Rendah Hati. Allah Subhanahu Wa Ta`ala berfirman, ‘Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, iaitu orang-orang yang beriman.’ (QS. An Naml: 215)

- Jangan Berbantahan
Allah Subhanahu Wa Ta?ala berfirman, ‘..dan Janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menjadikan kamu gentar, dan hilang kekuatanmu’ (QS. Al Anfaal:46). Janganlah berbantah-bantahan sesama kita, padahal musuh di luar, sudah siap menerkam.

5. Musuh terbesar kita adalah syaitan


Musuh kita bukanlah seorang muslim, apatah lagi sesama aktivis. Musuh terbesar kita adalah syaitan dan bala tenteranya. Mereka senantiasa akan merosak ukhwah kita dari kiri, kanan, depan, dan belakang (QS. Al A`raf : 17). Hendaknya kita senantiasa ingat akan janji syaitan untuk menyesatkan hamba-hamba-Nya (QS. Al Israa : 62). Ini akan menjadi landasan kita untuk selalu menatap saudara kita dengan penuh kasih sayang kerana boleh jadi saat saudara kita menyakiti kita, adalah lantaran banyaknya syaitan di sekelilingnya yang terus menerus membisiknya untuk membenci kita, demikian pula sebaliknya, boleh jadi syaitan menghembuskan prasangka-prasangka di dalam fikiran kita. Maka, mari kita jadikan syaitan sebagai musuh utama.

6. Berjaya dalam da`wah bukanlah kerana kehebatan kita.


Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman, Maka, bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka. Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melemparkan’ (Al Anfal 1)


Ayat ini menyatakan bahawa kemenangan dalam medan peperangan, juga dalam kejayaan da`wah, bukanlah kerana kepintaran kita dalam membuat strategi da`wah, tetapi adalah kerana pertolongan dari Allah. Jika tidak, maka apa bezanya kita dengan Qarun yang berkata, ‘Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, kerana ilmu yang ada padaku’ (QS. Al Qashash : 78). Kita dapat lihat bagaimana kisah akhir kehidupan Seorang Qarun yang ditenggelamkan Allah Subhnahu Wa Ta`ala ke perut bumi.

7. Mujahid itu teman kita sendiri


Mujahid dan mujahidah itu sesungguhnya ada di sekeliling kita, di dekat kita, bersama kita. Ya, boleh jadi mereka adalah teman-teman kita sendiri. Maka sangat aneh apbila kita kerap kali menitikkan air mata saat ingat mujahid-mujahid di Palestin, Iraq, Chechnya, Afghanistan, dan lain-lain, tetapi dengan saudara-saudara mujahid di sesama persatuan sahaja, kita tidak mampu berlapang dada.

8. Ingat Mati


Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam bersabda,Perbanyaklah kalian mengingat mati, sebab seorang hamba yang banyak mengingat mati, maka Allah akan menghidupkan hatinya, dan Allah akan meringankan baginya rasa sakit saat kematian.'

9. Berdoa ketika Solat malam.


Doa adalah senjata bagi orang-orang beriman dan apabila kita mendoakan saudara muslim kita yang lain tanpa pengetahuannya, maka para Malaikat akan berkata, ‘untuk kamu juga’. Rasulullah Salallahu Alaihi wa sallam bersabda, "Tidak seorang Muslim pun mendoakan kebaikkan bagi saudaranya sesama Muslim yang berjauhan melainkan Malaikat mendoakannya pula. Mudah-mudahan engkau beroleh kebaikkan pula.' (HR. Muslim)


:: Penutup ::


Menyatakan diri sebagai orang beriman, sebagai seorang du`at (pengembang da`wah), sebagai seorang aktivis da`wah, sesungguhnya mengandungi pikulan yang tidak ringan. Iaitu kita senantiasa akan mendapat ujian keimanan dari Maha Pemilik 99 Al Asmaul Husna. Allah Subhanahu Wa Ta`ala berfirman, ‘Apakah kamu mengira bahawa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara Kamu’ (QS. 9:16). Dan di surah lainnya, Apakah kamu mengira kamu akan masuk Syurga, padahal belum datang kepadamu cubaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan serta bermacam cubaan." (QS. Al-Baqarah : 214)

Tersenyumlah dalam duka dan tenanglah dalam suka. Insya`allah dengan mengingat sembilan kekuatan positif ini, akan membuat kita bersabar dan enggan berpisah dari jalan da`wah. Dan janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang yang paling tinggi (darjatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.’ (QS. Ali Imran : 139)