TAFADDHAL

JIHAD FI SABILILLAH

JIHAD FI SABILILLAH

Khamis, 26 November 2009

Telah Tiba Lagi..


MAAF ZAHIR & BATIN


"Bersamalah kita hayati erti sebenar-benar hari mulia ini"



Selamat Berkorban Demi Islam Tercinta


Insya`allah

Isnin, 2 November 2009

Murojaah Ila Hayati...


Saudara-saudara seperjuanganku.

Nasihat ini saya tujukan pada diri dan para pejuang Islam..

Dalam mengharungi bahtera kehidupan ini, kita melihat bahawa manusia terbahagi kepada dua golongan :-

Golongan pertama adalah manusia dalam lingkungan masyarakat yang cinta akan kebaikan dan gemar melakukan kebajikan serta sangat suka menjalankan yang maaruf.

Golongan kedua adalah manusia dalam lingkungan masyarakat yang cinta kemungkaran, gemar melakukan maksiat dan dosa.

Demikianlah lingkungan di sekitar kita yang wujud hari ini.

Allah Subhanahu Wa ta`ala memberikan peringatan kepada kita dengan tegas dan jelas bahawa musibah akan terjadi kerana kemaksiatan yang dilakukan, tidak hanya menimpa para pelaku sahaja tetapi akan menimpa masyarakat sekitarnya. Firman Allah :-

وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لاَ تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ .(الأنفال : 25)

Ertinya :

“Dan takutlah kalian terhadap fitnah (musibah, petaka, bencana, siksa) yang benar-benar tidak hanya menimpa orang-orang zalim di antara kalian secara khusus. Dan ketahuilah bahawasanya Allah Maha dahsyat siksaNya.”

Subhanallah sungguh peringatan yang Allah berikan bukanlah sebuah bicara kosong yang tak akan berlaku tetapi pasti terlaksana. Sungguh janji Allah adalah sebenar-benar janji dan pasti terjadi, musibah itu pasti akan datang silih berganti dan petaka tentu akan menimpa walau di mana pun berada. Siksaan Allah pasti akan menghancurkan bumi ini.

Apabila kemungkaran dilakukan, ketika maksiat dibiarkan, di saat pelakunya diagungkan di waktu perbuatannya dibiarkan, sungguh musibah itu pasti hadir.

Bagaimanakah dengan diri kita, yang mengaku pecinta kebenaran, para pendukung kema’rufan, seorang penggemar kebajikan, manusia pelaku kebaikan. Apakah kehidupan kita sudah terlepas dari kemungkaran? Apakah amal baik kita sudah terbebas dari dosa? Apakah kelakuan kita sehari-hari sudah murni tanpa kesalahan dan keburukan?

Sungguh naif bila kita mengaku sebagai pasukan pembasmi kemungkaran apabila diri kita terjerumus dalam dosa dan maksiat. Sungguh malulah apabila kita mengaku cinta kemaarufan sedangkan masih terlena dengan pujuk rayu dunia dan harta.

Sungguh zalim apabila kita mengaku gemar menjalankan kebajikan tetapi dalam diam kita melakukan kejelekan dan keburukan atau mungkin kitalah yang menjadi asbab turunnya musibah kerana kita tahu dan berilmu tetapi kita melanggar dan melakukan maksiat serta tidak mengamalkan ilmu yang ada.

Memang manusia sukar untuk terlepas dari lupa dan salah, sulit bagi manusia untuk bebas dari kejahatan dan keburukan kecuali bagi mereka yang Allah lindungi dan mereka yang diberi Rahmat oleh Allah, mereka yang senantiasa ingat kepada Allah, mereka yang selalu menjaga diri dari keburukan dan kejahatan sekecil apa pun.

Sungguh indah nasihat Ulama salaf kita ini..

لاَ تَنْظُرْ إِلَى صِغَرِ الْخَطِيْئَةْ ... ... ... وَلكِنْ اُنْظُرْ إِلَى مَنْ عَصَيْتَهْ

Janganlah engkau melihat akan kecilnya suatu kesalahan,

Akan tetapi lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat.

Subhanallah sungguh indah nasihat ini…

Kepada kalian yang cinta kemaarufan…

Kepada kalian yang benci kemugkaran…

Semoga kehadiran nasihat ulama salaf di atas dapat menjadi renungan diri kita

janganlah engkau melihat akan kecilnya suatu dosa

janganlah engkau melihat akan remehnya suatu kesalahan

janganlah engkau melihat akan enaknya suatu maksiat

jangan…!!!

Tetapi lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat

Allah… Dia yang sedang engkau maksiati…

Allah… Dia yang sedang engkau derhakai…

Allah… Zat yang telah menciptakanmu…

Tetapi engkau melanggar aturan-aturannya…

Lihatlah… perhatikanlah… siapa yang sedang engkau maksiati…!

Astagfirullahal adzim min kulli dzanbil adzim…

Selayaknya kita menjaga diri kita, keluarga kita, masyarakat kita, negeri kita dari kemaksiatan, dosa, keburukan, kesalahan, dan kemungkaran…